2.2 Perkembangan Sistem Akuisisi Data
2.2 Perkembangan Sistem Akuisisi Data
Pada mulanya proses pengolahan data lebih banyak dilakukan secara manual oleh manusia, sehingga pada saat itu perubahan besaran fisis dibuat ke besaran yang langsung bisa diamati panca indra manusia. Selanjutnya dengan kemampuan teknologi pada bidang elektrikal besaran fisis yang diukur seba-gai data dikonversikan ke bentuk sinyal listrik, data kemudian ditampilkan ke dalam bentuk simpangan jarum, pendaran cahaya pada layar monitor, rekorder xy dan lain-lain. Sistem akuisisi data berkembang pesat sejalan dengan kemajuan dibidang teknologi digital dan komputer. Kini, akuisi-si data menkonversikan besaran fisis sumber data ke bentuk sinyal digital dan diolah oleh suatu komputer. Pengolahan dan pengontrolan proses oleh komputer memungkinkan penerapan akuisisi data dengan software. Softwa-re memberikan harapan proses akuisisi data bisa divariasi dengan mudah sesuai kebutuhan. Gambar 2.2 menunjukan proses akuisisii data menggu-nakan komputer.
Fungsi masing-masing blok dalam sistem adalah sebagai berikut:
- Tranduser: berfungsi untuk merubah besaran sis yang diukur keda-lam bentuk sinyal listrik.
- Amp: berfungsi untuk memperbesar amplitudo dari sinyal yang diha-silkan transduser.
- LPF : berfungsi untuk membatasi lebar band frekuensi sinyal listrik dari data yang diukur.
- S/H : berfungsi untuk menjaga amplitudo sinyal analog tetap konstan selama waktu konversi analog ke digital. A/D : berfungsi untuk merubah besaran analog kedalam bentuk rep-resentasi numerik.
- D/A : berfungsi untuk merubah besaran numerik kedalam sinyal ana-log.
- Komputer : berfungsi untuk mengolah data dan mengontrol proses.
Pada kon gurasi kanal tunggal, komputer berfungsi sebagai pemroses data dan juga pengontrol penguatan sinyal.
2.2.1 Kongurasi Sistem Akuisisi Data
Suatu kon gurasi sistem akuisisi data sangat tergantung pada jenis dan jumlah tranduser serta teknik pengolahan yang akan digunakan. Kon gurasi ini dapat di lihat dari banyaknya tranduser atau kanal yang digunakan, kecepatan pemrosesan data dan letak masing-masing komponen pada sistem akuisisi data. Sistem kanal tunggal. Sistem kanal tunggal disebut juga sistem akuisisi data sederhana, ditunjukkan pada gambar 2.3
Gambar 2.3: System Akusisi Data Kanal Tunggal
2.2.2 Sistem Kanal Banyak
Terdapat tiga jenis metode untuk menyusun suatu sistem akuisisi data de-ngan banyak tranduser. Perbedaan utama pada ketiga jenis ini ditentukan oleh letak multiplexer didalam sistem. Sistem pertama meletakan multiple-xer pada ujung bagian depan, sehingga sinyal analog yang mengalami proses pemilihan masuk kekanal. Pada cara kedua pemasangan multiplexer setelah terjadi pencuplikan dan holding sinyal, metode kedua lebih baik dibandingk-an metode pertama. Metode ketiga merupakan metode yang terbaik, tetapi dengan penerapan masing-masing kanal mempunyai A/D sendiri mengaki-batkan sistem menjadi lebih mahal dibandingkan cara sebelumnya. Gambar 2.4 menunjukan sistem kanal banyak metode ketiga
Gambar 2.4: Sistem kanal banyak dengan cara ketiga
Gambar 2.5: Sistem akuisisi data pada saluran analogi
2.2.3 Sistem Berkecepatan Tinggi
Sistem akuisisi data yang menggunakan komputer digital sebagai pengolah data kecepatannya ditentukan oleh proses pengubahan sinyal analog ke digi-tal. Untuk mempercepat akuisisi data biasanya digunakan suatu konverter analog ke digital yang berkecepatan tinggi yang disebut dengan FLASH A to D. Bila kecepatan akuisisi masih ingin dipercepat, maka dapat digunakan teknik seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.5 Cara ini digunakan dua buah A/D yang bekerja secara bergantian.
Gambar 2.6: Sistem berkecepatan tinggi
2.2.4 Sistem Akuisisi Jarak Jauh
Suatu sistem akuisisi data yang mempunyai komponen pengambil dan pe-ngolah data dengan jarak berjauhan, maka dibutuhkan media untuk men-transfer antara kedua sub sistem tersebut. Kondisi ini membutuhkan sistem memori yang disuplai baterai sebagai penampung sementara, memori se-perti ini disebut sistem memori RAMPACK. Data yang diambil disimpan di memori RAMPACK, kemudian memori dibawah ketempat komputer pe-ngolahan data. Sistem lain menggunakan sistem komunikasi, data diambil oleh transduser yang terletak jauh dari komputer kemudian data ditransmi-sikan melalui saluran komunikasi, bila saluran komunikasi merupakan sistem analog, diperlukan komponen yang disebut modem, ditunjukan gambar 6. Penyaluran data melalui jaringan ISDN bisa dilakukan dengan pemasangan langsung pada jack terminal saluran tersebut, terlihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.7: Sistem akuisisi jarak jauh pada saluran ISDN