2.3 Metodologi Akusisi Data
2.3 Metodologi Akusisi Data
1. Sumber data
Data akuisisi dimulai dengan fenomena sik atau properti sik yang akan diukur. Contoh ini adalah suhu, intensitas cahaya, tekanan gas, aliran uida, dan gaya. Apapun jenis properti sik yang akan diukur, keadaan sik yang harus diukur terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam bentuk terpadu yang dapat sampel dengan sistem akuisisi da-ta. Tugas melakukan perubahan-perubahan seperti yang disebut jatuh pada perangkat sensor.
2. Sensor
Sensor merupakan jenis transducer, adalah sebuah perangkat yang mengubah properti sik menjadi sinyal listrik yang sesuai (misalnya, tegangan atau arus) atau, dalam banyak kasus, menjadi karakteristik listrik yang sesuai (misalnya, resistensi atau kapasitansi) yang dengan mudah dapat dikonversi ke sinyal listrik. Kemampuan sistem akuisisi data untuk mengukur sifat yang berbeda tergantung pada memiliki sensor yang cocok untuk mendeteksi berbagai properti yang diukur. Ada sensor khusus untuk berbagai aplikasi. sistem DAQ juga meng-gunakan teknik berbagai pengkondisian sinyal memadai memodi kasi berbagai sinyal listrik yang berbeda ke dalam tegangan yang kemudian dapat didigitalkan menggunakan konverter analog-ke-digital (ADC).
3. Sinyal
Mungkin sinyal digital (juga disebut logika sinyal kadang-kadang) atau analog tergantung pada transduser yang digunakan. Pengkondisian si-nyal mungkin diperlukan jika sinyal dari transduser tidak cocok untuk hardware DAQ digunakan. sinyal mungkin perlu diperkuat, disaring atau didemodulasi. Berbagai contoh lain pengkondisian sinyal mung-kin penyelesaian jembatan, memberikan eksitasi arus atau tegangan pada sensor, isolasi, Linearisasi. Untuk keperluan transmisi, sinyal analog berakhir tunggal, yang lebih rentan terhadap kebisingan da-pat dikonversi ke sinyal diferensial. Sekali digital, sinyal dapat disandi untuk mengurangi dan memperbaiki kesalahan transmisi.
4. DAQ hardware
Biasanya pada antarmuka antara sinyal dan PC. Bisa jadi dalam ben-tuk modul yang dapat terhubung ke port komputer (paralel, serial, USB, dll ) atau kartu terhubung ke slot (S-100 bus, Apple Bus, ISA, MCA, PCI, PCI-E, dll ) di papan induk. Biasanya ruang di bagian be-lakang kartu PCI terlalu kecil untuk semua sambungan yang diperluk-an, sehingga kotak pelarian eksternal diperlukan. Kabel antara kotak dan PC dapat mahal karena banyak kabel, dan perisai yang dibutuhk-an. Kartu DAQ sering mengandung berbagai komponen (multiplexer, ADC, DAC, TTL-IO, timer kecepatan tinggi, RAM). Ini dapat diakses melalui bus oleh mikrokontroler, yang dapat menja-lankan program kecil. controller adalah lebih eksibel daripada logika kabel sulit, tapi lebih murah daripada CPU sehingga baik untuk blok dengan loop pemungutan suara sederhana. Sebagai contoh: Menung-gu untuk memicu, mulai ADC, melihat waktu, menunggu ADC selesai, nilai pindah ke RAM, multiplexer switch, mendapatkan masukan TTL, biarkan DAC melanjutkan dengan tegangan ramp. Logika recon gu-rable Banyak kali digunakan untuk mencapai kecepatan tinggi untuk tugas-tugas khusus dan prosesor sinyal digital digunakan setelah data telah diperoleh untuk mendapatkan beberapa hasil.
Sambungan tetap dengan PC memungkinkan untuk kompilasi nyam-an dan debugging. Menggunakan sebuah perumahan eksternal desain modular dengan slot di dalam bus dapat tumbuh dengan kebutuhan pengguna. Tidak semua hardware DAQ harus dijalankan secara per-manen tersambung ke PC, untuk penebang misalnya berdiri sendiri cerdas dan osiloskop, yang dapat dioperasikan dari PC, tetapi mereka dapat beroperasi sepenuhnya independen.
5. DAQ software
Dalam akusisi Data diperlukan perangkat keras DAQ untuk bekerja dengan PC. The device driver melakukan mendaftar rendah tingkat menulis dan membaca pada perangkat keras, sementara memperli-hatkan API standar untuk mengembangkan aplikasi pengguna. Se-buah standar API seperti COMEDI memungkinkan aplikasi pengguna yang sama untuk berjalan pada sistem operasi yang berbeda, misal-nya pengguna aplikasi yang berjalan pada Windows juga akan berjalan pada Linux dan BSD.