2. Manusia dan Komputer

Saluran Input/Ouput pada Manusia          

 Saluran Input adalah Interaksi manusia dengan dunia luar terjadi pada saat informasi dikirim dan diterima (input / output). Input pada manusia terjadi umumnya melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, rasa, dan penciuman. Saat ini, baru tiga jenis panca indera pertama yang berperan penting dalam interaksi manusia dan komputer, sedangkan dua yang terakhir (rasa,penciuman) belum menjadi fokus. Saluran Output pada manusia dilakukan melalui efektor yang digerakkan oleh kendali motorik, seperti anggota badan (tangan, kaki, dan sebagainya), jari-jari, mata, kepala, sistem vokal. 

Pada proses interaksi dengan komputer, jari-jari memainkan peran utama seperti pada saat mengetik atau menggunakan mouse; sedangkan suara, mata dan kepala memiliki peran yang lebih sedikit.


 Penglihatan

Alat yang menjadi penglihatan adalah mata. Oleh karena itu, kita akan mempelajari mata terlebih daulu baru kemudian mempelajari konsep dan cara kerja mata. konsep penglihatan dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu:

– Tahap penerimaan stimulus dari luar secara fisik, dan

– Tahap pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut.

MATA

Kegunaan mata :menerima cahaya dan mentranformasikannya menjadi energi listrik bagi otak. Cahaya direfleksikan dari obyek dan citra obyek dipusatkan di belakang mata secara terbalik. Receptor mata kemudian mentransformasikannya menjadi sinyal listrik dan disalurkankan ke otak


Bagian Mata dan cara kerja :

Sistem utama mata terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

  1. Eye : Kornea dan lensa yang terletak di bagian depan mata yang memfokuskan obyek ke bagian belakang mata yang disebut retina
  2. Retina : Retina terdiri dari photoceptor dan sel syaraf yang disebut ganglion cells. Photoreceptor pada Retina sensitif terhadap cahaya dan terdiri dari dua jenis photoreceptor, yaitu rod dan cone.
  3. Rod sangat sensitif terhadap cahaya, sehinggamemungkinkan melihat obyek dengan tingkat iluminasi yang rendah, namun tidak dapat menganalisis obyek yang sangat detail.
  4. Cone tidak terlalu sensitif terhadap cahaya. Terdapat tiga jenis cone yang masing-masing sensitif terhadap panjang gelombang cahaya yang berbeda yang memungkinkan manusia dapat mengenali warna. Mata manusia memiliki kurang lebih 6 juta cone yang terkonsentrasi pada sebagian kecil daerah retina yang disebut fovea.
  5. Ganglion cells/ Neural pathway : ~ 80% merupakan operasi dari saraf-saraf otak. Ganglion cells terdiri dari dua jenis ganglion cells, yaitu :
  6. Xcells yang terkonsentrasi di fovea dan bertanggung jawab terhadap proses awal pengenalan pola, dan
  7. Y-cells yang tersebar di retina dan bertanggung jawab pada proses awal pengenalan gerakan.

KONSEP PENGLIHATAN

  • konsep penerimaan rangsangan fisik 
  • Konsep utama penerimaan rangsangan fisik adalah seperti berikut : 
  • Mengubah cahaya menjadi sinyal ke arah saraf-saraf otak            
  • 2. Merefleksikan obyek          
  • 3. Fokusing gambar    
  • 4. Terang gelap cahaya dan pewarnaan          
  • 5. Ganglion cell mendeteksi pola dan gerakan
  • konsep pemrosesan dan penterjemahan rangsangan

Tujuan pemrosesan rangsangan visual adalah agar :

  1. Manusia dapat melihat obyek secara koheren,
  2. Mengenali benda yang terletak pada jarak yang berbeda
  3. Mengenali perbedaan warna.

MEMBACA (READING) 

Persepsi dan pemrosesan teks merupakan hal khusus yang penting dalam merancang interface yang melibatkan display tekstual.   

Tahapan dalam proses membaca adalah :

  1. Pertama, pola visual dari kata direkam.
  2. Kemudian kata tersebut di-dekoding menurut representasi bahasa yang bersangkutan.
  3. Tahap akhir adalah pemrosesan bahasa yang meliputi analisis sintaks dan semantik terhadap frase dan kalimat.
  • Gerakan mata 
  • Pada saat membaca, mata bergerak terhadap teks yang dikenal sebagai regression. Orang dewasa dapat membaca kurang lebih 250 kata per menit, dengan asumsi bahwa kata dibaca secara serial, karakter demi karakter.       
  • Kecepatan membaca 
  • Kecepatan sebuah teks dapat terbaca merupakan ukuran dari legibility-nya. Hasil percobaan dan penelitian menunjukkan bahwa :  
  • # Ukuran huruf yang standar antara 9 sampai dengan 12, dan memiliki legibility yang sama.
  • SALURAN PENDENGARAN

Sistem auditory (pendengaran) memiliki kapasitas yang sangat besar untuk mengumpulkan informasi mengenai lingkungan sekitar kita. Jika kita menutup mata sejenak dan memfokuskan pada kerja indera pendengaran, kita dapat mendengar obyek apa saja yang ada di sekitar kita dari suaranya.

Pada bagian ini, pertama kali kita akan mempelajari tentang telinga dan kemudian konsep sistem pendengaran manusia.         

telinga

  1. Telinga Manusia 
  2. Proses mendengar diawali dengan adanya getaran di udara atau dikenal sebagai gelombang suara. Telinga menerima gelombang ini dan mentransmisikannya ke sistem syaraf auditory melalui berbagai tahap. Telinga ini sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu :
  3. Telinga bagian luar (outer ear): Telinga bagian luar ini melindungi telinga bagian dalam yang sensitif terhadap kerusakan, kotoran, dan mempertahankan suhu yang konstan. Selain itu juga berfungsi memperkuat gelombang suara (amplify) dari beberapa jenis suara. Telinga bagian luar terdiri dari dua bagian, yaitu :
  4. pinna yang melekat bagian yang melekat pada kepala, dan
  5. auditory canal yang melewatkan gelombang suara ke telinga bagian tengah
  6. Telinga bagian tengah (middle ear), Telinga bagian tengah merupakan lubang kecil yang terdiri dari tulang terkecil dalam tubuh manusia disebut ossicles. Gelombang suara dilewatkan melalui auditory canal dan menggetarkan gendang telinga dan akhirnya ke aossicles yang kemudian melewatkan getaran tersebut ke cochlea dan telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam terhubung :
  7. dengan telinga bagian luar oleh sebuah gendang telinga yang disebut membran tympanic dan
  8. dengan telinga bagian dalam oleh cochlea.
  9. Telinga bagian dalam (inner ear). Pada telinga bagian dalam terdapat liquid–filled cochlea yang memiliki sel-sel rambut halus yang disebut cilia yang merespon getaran dari telinga bagian tengah dan mentransmisikan reaksi kimia ke syaraf auditory (pendengaran).

SALURAN PERABA (HAPTIC)

Peraba (touch / haptic perception) memungkinkan kita memperoleh informasi lingkungan sekitar kita. Dari perabaan, kita dapat mengetahui : apakah sesuatu itu panas atau dingin. Kita juga memperoleh umpan balik dari perabaan pada saat akan mengangkat / menyentuh suatu benda.

a).Aspek Peraba

Manusia menerima rangsangan (stimuli) melalui kulit.

kulit..

Kulit memiliki tiga jenis sensor penerima (sensory receptor), yaitu :

  1. Thermoceptor yang merespon panas atau dingin (temperature)
  2. Nociceptor yang merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit (intense pressure)

b) . Aspek Kinesthesis

Aspek lain dari indera perabaan adalah kinesthesis, yaitu kesadaran terhadap posisi tubuh dan alat gerak yang bergantung pada jumlah receptor pada persendian. Terdapat tiga jenis kinesthesis, yaitu :

  1. rapidly adapting yang merespon saat alat gerak tubuh bergerak ke arah tertentu,
  2. slowly adapting yang merespon gerakan dan posisi statis, dan
  3. positional receptor yang hanya merespon pada keadaan statis.

  GERAKAN / MOVEMENT

Selain indera manusia yang telah diterangkan sebelumnya, perlu dibahas mengenai kendali motorik yang mempengaruhi bagaimana kita bergerak dan berinteraksi dengan komputer.

Aksi yang sederhana seperti menekan tombol melibatkan sejumlah tahapan pemrosesan, yang dimulai dari stimulus yang diterima melalui sensor receptor, ditransmisikan ke otak untuk diproses hingga menghasilkan respon yang sesuai berupa sinyal yang kemudian diteruskan ke otot alat gerak.   

tangan

Ukuran pergerakan  

Pertimbangan yang penting dalam mendesain sistem yang interaktif adalah ukuran pergerakan. Ukuran pergerakan ini terdiri dari speed dan accuracy. Speed dibedakan menjadi dua, yaitu waktu reaksi (reaction time), dan waktu pergerakan (movement time).

A) Waktu reaksi bergantung pada penerimaan stimulus (rangsangan). Seseorang dapat bereaksi terhadap : 

– sinyal auditory dalam 150 ms, 

– 200 ms terhadap sinyal visual, dan   

– 700 ms terhadap rasa sakit.   

Kombinasi sinyal yang diterima dapat mempercepat reaksi. Faktor seperti latihan akan mengurangi waktu reaksi, sebaliknya kelelahan dapat memperlambatnya.          

B) Waktu pergerakan dipengaruhi oleh karakteristik fisik dari subyek.

Complete and Continue